[Lirik "Tanpa Perayaan"]
[Chorus: Laze]
Tak ada yang dirayakan, tetap selamatkan diri
Tak ada yang dirayakan, tetap selamatkan diri
[Verse 1: Dzulfahmi]
Selamatkan diri, selama kau iri, segala halnya kini syarat sah medali
Yang buat katastrofi lalu naik ke atas trofi, bila mereka angkat topi pasti ku yang turun tangan
Masih punya benang angan, luas bagaikan genangan, anggap konveksi teknik jahit tangan
Ambil confetti, tarik dan ledakkan, pop! Bukan artis top, hanya anti stop job desk
Buat pala bop atau telinga shock, spot pindah-pindah tulis lirik hingga nanti drop
Anti flop sejak mic pakem di tangan bak dreadlock, modal suara, uang masuk, ini Bread Talk
Kukawin dengan takdir jadi Pasturi, jalan takkan mulus dengan Vaseline
Gas tanpa gasolin tapi gaya masih lit, mereka mah sirik, I'm the shit, k'luar from silit
[Pre-Chorus: Laze]
Nahas, kau semua tak diberi napas, ampas, cuma itu sebutan yang pantas
Kau terima, terima, terima kasih kembali, jangan ulang satu kali lagi
[Chorus: Laze]
Tak ada yang dirayakan, tetap selamatkan diri
Tak ada yang dirayakan, tetap selamatkan diri sendiri
[Verse 2: Laze]
Teriak pada air beriak, sedangkal diri yang membentak
Sembunyi dari balik ketiak, setiap penjilat yang setia
Selamat, punya circle paling keren, kau tamat kalau kejebak di lingkaran
Berasa paten, dunia luar disampingkan, bahaya laten gedean ego dari income
Tak pernah lupa dari mana aku datang, ditolak mentah cuma buat aku matang
Khatam buku, buku jari yang menghantam sisi sentimentil sebab dianggap komersil
Verse-ku versatil, tak susah adaptasi, verse-ku Versace, Medusa jadi saksi
Kau mau ku membatu seperti prasasti, timbang liver satu-satu, kalian semua berat hati
[Pre-Chorus: Laze & Rand Slam]
Nahas, kau semua tak diberi napas, bangsat, kalian semua hanya jadi mangsa
Santap, ambil piring, sini aku lahap, lari, harap besok jangan datang lagi
[Verse 3: Rand Slam]
Rand Slam, Def Bloc represent
Aku tak peduli isi track yang engkau gubah, EP trash yang engkau buat, rilis pers yang engkau muat
Sini fans yang engkau punya, kujadikan alas kaki, baumu mulai tercium macam bocah malas mandi
Tanpa pola matang nanti, jangan coba datang lagi, dasar musisi musiman, pancaroba tak abadi
Pantang robah cara kami, tak pusingkan rupiah, kau ingin hidup mewah, sayang cuma makan hati
Mata bola tatap langit dan adakan jumpa bintang, kupastikan Anda kan jumpalitan
Ucap lisan, rekam pesan berkala, cetak biru di hatimu berkat berkat berkata
Cerdas cermat berantai, juri depan mimbar, semua memalingkan muka, aku curi perhatian
Tak kenal berapa kali engkau bertingkah anggap kau Rambo, mainkan nasibmu di jariku, kusentik macam karambol, bow!