Mengalahkan Rumah

Di sudut ruang itu wanita berkebaya bersimpuh
Matanya mendayu sendu
Senyumnya merekah menggoda
Halus nada bicaramu
Teduh sapamu mengalahkan rumah
Raut pipi mu mengembang menggemaskan
Ayu rupa mu menyilaukanku

Terbayang - bayang aku kala kita bertukar tawa
Lalu bercanda mesra di depan pintu tua
Mungkin tanpa sengaja semesta menghadiahkanmu untuku
Lalu terbesit dalam ingatan, apakah rasa ini nyata?

Berbincang denganmu pun harus mencuri waktu
Tentang kenyamananmu dengan kesendirian
Menjadi halangan khusus bagiku untuk mendekatimu
Namun kenyamananmu menjadi daya tarikku

Mungkin memang sengaja semesta menghadiahkanmu untuku
Lalu terbesit dalam ingatan, apakah rasa ini nyata?

Berbincang denganmu pun harus mencuri waktu
Tentang kenyamananmu dengan kesendirian
Menjadi halangan khusus bagiku untuk mendekatimu
Kenyaman yang sebenarnya adalah…
Kenyaman yang sebenarnya adalah…
Kenyaman yang sebenarnya adalah Kamu