Ibu Rimba, Ayah Senja

Sebab rimba adalah ibu dari semua nada
Sebab senja adalah ayah dari semua makna

Semakin jauh kumelangkah
Semakin aku mengerti
Alam adalah kawan
Perbedaan kita rayakan

Semakin dalam kumenyelam
Semakin aku mengerti
Keadlian bersemayam di sana
Peluk erat keberagaman

Perjalanan ini
Paras wajah yang tak kukenali
Ini keindahan dalam kesunyian
Musim-musim yang berganti
Retakan di telapak kaki
Belum tumbuh benci untuk hari ini

Dalam hidupmu percikan sekali lagi
Jangan biarkan dunia berhenti bermimpi
Dalam hidupmu percikan sekali lagi
Jangan biarkan dunia berhenti bermimpi

Sebab rimba adalah ibu dari semua nada
Sebab senja adalah ayah dari semua makna

Kudapati berbagai sisi
Lika-liku ini hidup yang mencari arti mimpi
Kenapa harus berangan jika tersendat
Kenapa harus berjalan jika tak mampu melepas sekat
Di saat hanya bulan teman bercengkerama
Naiknya matahari turut menyentuh amarah
Carilah tempat tenang
Walau sendiri senang
Tetap harus berjuang
Ambil semua peluang

Cuku mendenger
Bungkus hingar bingar liar
Saat terasa pudar warnai agar tersiar
Sorakkan seberapa engkau mampu
Karena pencapaian bukan tentang jarak tempuh
Tubuh jatuh bodoh jika tidak bangkit
Masih di bumi sama beratapkan langit
Tak usah ke tempat jauh
Rawat sekitaran tumbuh
Sungai ke gunung ke laut
Mari rebahkanlah tubuh

Dalam hidupmu percikan sekali lagi
Jangan biarkan dunia berhenti bermimpi
Dalam hidupmu percikan sekali lagi
Jangan biarkan dunia berhenti bermimpi

Langkah kita memeluk semesta
Langkah kita memeluk semesta

Sebab rimba adalah ibu dari semua nada
Sebab senja adalah ayah dari semua makna