Cosmicburp
Cosmicburp
Cosmicburp
Cosmicburp
Cosmicburp & Moe Hummid & Tiad Hilm
Cosmicburp & Mac Dalen
Cosmicburp
Cosmicburp
Cosmicburp & Moe Hummid &
Cosmicburp
Cosmicburp
Cosmicburp
Cosmicburp
Premis: Kacau, Kacau, Kacau, Kacau, Kacau, Tapi kalo kita diem ya tambah kacau. Pesan disampaikan secara sarkastik.
Penolakkan pemakaman jenazah perawat di ungaran oleh warga
[Verse 1]
Laju mesin, paru-paru besi, napas yang semakin berkarat
Masih ragu-ragu benci, abu-abu pasti, menghakimi setiap penjahat
Aku menyapu bersih, ku menabur benih, ku mengadu perih bersyarat
Laku anggun peti, tahu-tahu mati, tak izinkan menyentuh lahat
Menjadi legenda adalah agenda, karena merdeka tak hindarkan sengketa
Bermain dewa, pengabul doa letal, merajai pesta, merampas plasenta
Atur fokus kamera, hindari kursi listrik
Sulap data mistik tuk lenyapkan pekak kritik
Berisik, gaduh-gaduh kriptik
Kutanya mana lebih keji? Sadistik atau statistik?
[Chorus]
Aah Aah Aah Aah
Tak bisa pulang: diusir/dibuang
Aah Aah Aah Aah
Tak bisa pulang, tak bisa, tak bisa pulang
[Verse 2]
Menghamba pada rakus, menghamba pada takut
Mendamba pemberangus, influenser, dan penghasut
Carut-marut: main api dengan maut
Dislokasi informasi: terjun bebas nir-parasut
Ibunya menangis, memohon belas kasihan
Mengingat perginya anak wanita tanpa pamitan
Barisan terdepan: tak bisa putar balik dan
Sampai ia dibaringkan pun diminta diasingkan
Penjahat! Penjahat!
Penjahat! Penjahat!
Ia di sana saat kau di ambang sekarat!
Sekarang kau jadi bangsat saat nisannya dipahat?
Penjahat! Penjahat!
Penjahat! Penjahat! Penjahat! Penjahat!
[Chorus]
Aah Aah Aah Aah
Tak bisa pulang: diusir/dibuang
Aah Aah Aah Aah
Tak bisa pulang, tak bisa, tak bisa pulang