Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca (ERK) written a song called “Di Udara” (In the Air). This song is made by Cholil, Akbar and Adrian (ERK members).
“Di Udara” is written after the murder of Munir Said Thalib, a Human Rights Advocates. Munir was murdered on September 7, 2004. When Munir was still alive, he gets a lot...
[Lirik "Di Udara"]
[Verse 1]
Aku sering diancam
Juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
Sampai di mana kapan
[Pre-Chorus]
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
[Chorus]
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
[Verse 2]
Aku sering diancam
Juga teror mencekam
[Pre-Chorus]
Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
Dikursilistrikkan ataupun ditikam
[Chorus]
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
[Pre-Chorus]
Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
Dikursilistrikkan ataupun ditikam
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
[Chorus]
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Di Udara was written by Cholil Mahmud.
Di Udara was produced by Harlan Boer & Efek Rumah Kaca.
Efek Rumah Kaca released Di Udara on Sat Sep 01 2007.